Ketika
kita hendak membuat sebuah Interaksi Manusia &komputer (IMK), faktor manusia
harus berfikir sistem komputer dapat
bekerja dengan sempurna. Untuk itu seorang perancang harus mengetahui aspek
teknis dari sistem komputer tersebut dan juga harus memahami bagaimana manusia
mengolah informasi. Manusia merasakan dunia nyata menggunakan piranti yang
lazim dikenal dengan panca indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Melalui komponen panca indera inilah manusia dapat dimodelkan sebagai pengolah informasi,
meskipun banyak terbatasan , dan hanya bekerja pada kondisi yang terbatas pula.
Penglihatan
atau mata merupakan salah satu panca indera yang digunakan untuk dapat menikmati
berbagai keindahan dan penuhnya warna dunia nyata. Dengan mata dapat
menghasilkan persepsi atas gerakan, ukuran, bentuk, jarak, posisi relatif,
tektur, dan warna. Dalam dunia nyata, mata selalu melihat semua bentuk 3 dimensi.
Dalam sistem komputer, yang menggunakan layar 2 dimensi, mata “dipaksa” untuk
dapat “mengerti” bahwa obyek pada layar tampilan yang sesungguhnya berupa obyek
2 dimensi, harus dipahami sebagai obyek 3 dimensi dengan teknik-teknik tertentu.
Luminans( luminance ) adalah banyaknya cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan obyek. Besaran ini mempunyai satuan lilin per meterpersegi.
Semakin besar luminans dari sebuah obyek, rincian obyek yang dapat dilihat oleh
mata juga akan semakin bertambah. Diameter bola mata akan semakin mengecil
sehingga akan meningkatkan kedalaman
fokusnya. Hal yang sama terjadi pada lensa kamera ketika aperturenya
diatur. Bertambahnya luminans sebuah obyek/ layar tampilan akan menyebabkan
mata bertambah sensitif terhadap kerdipan (flicker).
Kontras adalah hubungan
antara cahaya yang dikeluarkan oleh suatu obyek dan cahaya dari latar belakang
obyek tersebut. Kontras didefinisikan sebagai selisih antara luminans obyek
dengan latar belakangnya dibagi dengan luminans latar belakang. Nilai kontras positif
akan diperoleh bila cahaya yang dipancarkan obyek lebih besar dibanding dengan
pancaran latar belakangnya. Nilai kontras negative menyebabkan obyek yang
sesungguhnya “terserap” oleh latar belakang sehingga tidak nampak. Dengan
demikian obyek memiliki kontras positif atau negatif tergantung dari luminans
obyek itu terhadap luminans latar belakangnya.
Kecerahan adalah
tanggapan subyektif pada cahaya. Luminans yang tinggi berimplikasi pada
kecerahan yang tinggi pula.
Sudut
penglihatan
( visual angle ) didefinisikan sebagai sudut yang berhadapan oleh obyek
pada mata. Ketajaman penglihatan( visual acuity ) adalah sudut
penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat sebuah obyek dengan
jelas.
Medan
Penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak
kekiri
terjauh dan kekanan terjauh, yang dapat dibagi menjadi 4 daerah:
Ø Daerah Pertama
adalah tempat kedua mata mampu melihat sebuah obyek dalam keadaan yang sama,
disebut dengan penglihatan binokuler
Ø Daerah Kedua
adalah tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri ketika mata kiri kita
gerakkan kesudut paling kiri, disebut penglihatan monokuler kiri
Ø Daerah Ketiga
adalah tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan ketika mata kanan kita
gerakkan kesudut paling kanan, disebut penglihatan monokuler kanan
Ø Daerah Keempat
adalah daerah buta, yaitu daerah yang sama sekali tidak dapat dilihat oleh
kedua mata
Warna . Cahaya tampak
merupakan sebagian kecil dari spectrum elektromagnetik. Panjang gelombang
tampak berkisar antara 400 –700 nm yang berada pada daerah ultrangu sampai
infra merah. Jika panjang gelombang berada pada kisaran 400-700 nm, luminans
konstan dan saturasi (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seseorang
yang memiliki penglihatan normal mampu membedakan Warna . Cahaya tampak
merupakan sebagian kecil dari spectrum elektromagnetik. Panjang gelombang
tampak berkisar antara 400 –700 nm yang berada pada daerah ultrangu sampai
infra merah. Jika panjang gelombang berada pada kisaran 400-700 nm, luminans
konstan dan saturasi (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seseorang
yang memiliki penglihatan normal mampu membedakan
Psikologi Warna
.
Warna
bukanlah sebuah besaran fisik. Warna merupakan suatu sensasi yang dihubungkan
dengan syaraf , seperti halnya dengan rasa dan bau. Sensasi warna diperoleh
dengan adanya interaksi antara warna dengan sistem syaraf sensitif warna kita. Lensa
pada mata manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengoreksi warna. Lensa
menyebabkan timbulnya efek kromostereopsis, yaitu efek yang menyebabkan
warna-warna murni pada jarak yang sama akan terlihat memiliki jarak yang berbeda.
Pada kebanyakan manusia, warna merah cenderung mempunyai
jarak yang dekat, sedang warna biru cenderung berkesan mempunyai jarak yang
paling jauh. Transmisivitas lensa memiliki pengaruh. Lensa menyerap energy hampir
dua kali lebih banyak pada daerah warna biru dibanding warna merah dan kuning.
Ketika usia kita bertambah tua, lensaakan menguning yang menyebabkan mata
menjadi kurang sensitive terhadap warna biru. Hal ini berpengaruh pada
transmisivitas cairan mata yang menyebabkan pandangan menjadi kabur dan tidak
terang. Retina mata terdiri atas sekumpulan rods dan cones yang
sangat sensitif terhadap cahaya. Rods bertanggung jawab untuk penglihatan
malam, dan cones merupakan sel-sel yang sangat sensitif terhadap warna.
Fotopigmen dalam cones akan menterjemahkan
panjang gelombang menjadi sensasi warna. Kisaran sensasinya ditentukan oleh 3
buah fotopigmen: biru (445nm), hijau (535 nm), dan merah (575
nm). Istilah buta warna (color blindness) adalah keadaan mata yang sensitifitasnya
sangat kurang terhadap warna. Salah satu penyebab buta warna (sebagian) adalah
hilangnya fotopigmen biru(kasus ini sangat jarang dijumpai), atau
kurangnya/tidak adanya fotopigmen merah atau hijau. Ketiadaan
salah satu fotopigmen
akan menyebabkan pengaruh yang sama. Pada orang yang fotopigmen merahnya sangat
sedikit, rangsangan gelombang panjang akan muncul dalam keadaan yang lebih
hitam.
Persepsi adalah proses pengalaman seseorang dalam
menggunakan sensor warnanya.
Petunjuk
Penggunaan Warna yang Efektif
Pada beberapa program aplikasi sering dijumpai campuran
warna yang membuat mata merasa tidak nyaman, karena mata harus selau melakukan
penyesuaian dengan warna tampilan yang digunakan. Pemakaian warna harus diatur
sedemikian rupa, sehingga mata tidak harus melakukan penyesuaian berulangkali.
Pendengaran merupakan panca
indera penting setelah penglihatan dalam dunia
komputer interaktif. Pemanfaatan nyata dari media suara adalah pada dunia
multimedia.Kebanyakan manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hertz
sampai 20 KHz, tetapi batas atas dan batas bawah biasanya 10 dipengaruhi oleh
kesehatan dan umur seseorang. Suara pada kisaran 1000Hz – 4000Hz menyebabkan
pendengaran menjadi lebih sensitif.
Sentuhan merupakan
sarana interaksi yang menduduki urutan ketiga setelah penglihatan dan
pendengaran. Bagi Orang buta sentuhan merupakan sarana interaksi yang penting
selain suara (jika yang bersangkutan tidak tuli).
No comments:
Post a Comment