Thursday, September 20, 2012

Faktor Manusia


Ketika kita hendak membuat sebuah Interaksi Manusia &komputer (IMK), faktor manusia  harus berfikir sistem komputer dapat bekerja dengan sempurna. Untuk itu seorang perancang harus mengetahui aspek teknis dari sistem komputer tersebut dan juga harus memahami bagaimana manusia mengolah informasi. Manusia merasakan dunia nyata menggunakan piranti yang lazim dikenal dengan panca indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Melalui komponen panca indera inilah manusia dapat dimodelkan sebagai pengolah informasi, meskipun banyak terbatasan , dan hanya bekerja pada kondisi yang terbatas pula.

Penglihatan atau mata merupakan salah satu panca indera yang digunakan untuk dapat menikmati berbagai keindahan dan penuhnya warna dunia nyata. Dengan mata dapat menghasilkan persepsi atas gerakan, ukuran, bentuk, jarak, posisi relatif, tektur, dan warna. Dalam dunia nyata, mata selalu melihat semua bentuk 3 dimensi. Dalam sistem komputer, yang menggunakan layar 2 dimensi, mata “dipaksa” untuk dapat “mengerti” bahwa obyek pada layar tampilan yang sesungguhnya berupa obyek 2 dimensi, harus dipahami sebagai obyek 3 dimensi dengan teknik-teknik tertentu.

 Luminans( luminance ) adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh permukaan obyek. Besaran ini mempunyai satuan lilin per meterpersegi. Semakin besar luminans dari sebuah obyek, rincian obyek yang dapat dilihat oleh mata juga akan semakin bertambah. Diameter bola mata akan semakin mengecil sehingga akan meningkatkan kedalaman fokusnya. Hal yang sama terjadi pada lensa kamera ketika aperturenya diatur. Bertambahnya luminans sebuah obyek/ layar tampilan akan menyebabkan mata bertambah sensitif terhadap kerdipan (flicker).

Kontras adalah hubungan antara cahaya yang dikeluarkan oleh suatu obyek dan cahaya dari latar belakang obyek tersebut. Kontras didefinisikan sebagai selisih antara luminans obyek dengan latar belakangnya dibagi dengan luminans latar belakang. Nilai kontras positif akan diperoleh bila cahaya yang dipancarkan obyek lebih besar dibanding dengan pancaran latar belakangnya. Nilai kontras negative menyebabkan obyek yang sesungguhnya “terserap” oleh latar belakang sehingga tidak nampak. Dengan demikian obyek memiliki kontras positif atau negatif tergantung dari luminans obyek itu terhadap luminans latar belakangnya.

Kecerahan adalah tanggapan subyektif pada cahaya. Luminans yang tinggi berimplikasi pada kecerahan yang tinggi pula.

Sudut penglihatan ( visual angle ) didefinisikan sebagai sudut yang berhadapan oleh obyek pada mata. Ketajaman penglihatan( visual acuity ) adalah sudut penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat sebuah obyek dengan jelas.
Medan Penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak
kekiri terjauh dan kekanan terjauh, yang dapat dibagi menjadi 4 daerah:
Ø  Daerah Pertama adalah tempat kedua mata mampu melihat sebuah obyek dalam keadaan yang sama, disebut dengan penglihatan binokuler
Ø  Daerah Kedua adalah tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri ketika mata kiri kita gerakkan kesudut paling kiri, disebut penglihatan monokuler kiri
Ø  Daerah Ketiga adalah tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan ketika mata kanan kita gerakkan kesudut paling kanan, disebut penglihatan monokuler kanan
Ø  Daerah Keempat adalah daerah buta, yaitu daerah yang sama sekali tidak dapat dilihat oleh kedua mata

Warna . Cahaya tampak merupakan sebagian kecil dari spectrum elektromagnetik. Panjang gelombang tampak berkisar antara 400 –700 nm yang berada pada daerah ultrangu sampai infra merah. Jika panjang gelombang berada pada kisaran 400-700 nm, luminans konstan dan saturasi (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seseorang yang memiliki penglihatan normal mampu membedakan Warna . Cahaya tampak merupakan sebagian kecil dari spectrum elektromagnetik. Panjang gelombang tampak berkisar antara 400 –700 nm yang berada pada daerah ultrangu sampai infra merah. Jika panjang gelombang berada pada kisaran 400-700 nm, luminans konstan dan saturasi (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seseorang yang memiliki penglihatan normal mampu membedakan

Psikologi Warna .
Warna bukanlah sebuah besaran fisik. Warna merupakan suatu sensasi yang dihubungkan dengan syaraf , seperti halnya dengan rasa dan bau. Sensasi warna diperoleh dengan adanya interaksi antara warna dengan sistem syaraf sensitif warna kita. Lensa pada mata manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengoreksi warna. Lensa menyebabkan timbulnya efek kromostereopsis, yaitu efek yang menyebabkan warna-warna murni pada jarak yang sama akan terlihat memiliki jarak yang berbeda. Pada kebanyakan manusia, warna merah cenderung mempunyai jarak yang dekat, sedang warna biru cenderung berkesan mempunyai jarak yang paling jauh. Transmisivitas lensa memiliki pengaruh. Lensa menyerap energy hampir dua kali lebih banyak pada daerah warna biru dibanding warna merah dan kuning. Ketika usia kita bertambah tua, lensaakan menguning yang menyebabkan mata menjadi kurang sensitive terhadap warna biru. Hal ini berpengaruh pada transmisivitas cairan mata yang menyebabkan pandangan menjadi kabur dan tidak terang. Retina mata terdiri atas sekumpulan rods dan cones yang sangat sensitif terhadap cahaya. Rods bertanggung jawab untuk penglihatan malam, dan cones merupakan sel-sel yang sangat sensitif terhadap warna. Fotopigmen dalam cones akan menterjemahkan panjang gelombang menjadi sensasi warna. Kisaran sensasinya ditentukan oleh 3 buah fotopigmen: biru (445nm), hijau (535 nm), dan merah (575 nm). Istilah buta warna (color blindness) adalah keadaan mata yang sensitifitasnya sangat kurang terhadap warna. Salah satu penyebab buta warna (sebagian) adalah hilangnya fotopigmen biru(kasus ini sangat jarang dijumpai), atau kurangnya/tidak adanya fotopigmen merah atau hijau. Ketiadaan salah satu fotopigmen akan menyebabkan pengaruh yang sama. Pada orang yang fotopigmen merahnya sangat sedikit, rangsangan gelombang panjang akan muncul dalam keadaan yang lebih hitam.

Persepsi adalah proses pengalaman seseorang dalam menggunakan sensor warnanya.

Petunjuk Penggunaan Warna yang Efektif
Pada beberapa program aplikasi sering dijumpai campuran warna yang membuat mata merasa tidak nyaman, karena mata harus selau melakukan penyesuaian dengan warna tampilan yang digunakan. Pemakaian warna harus diatur sedemikian rupa, sehingga mata tidak harus melakukan penyesuaian berulangkali.

 Pendengaran merupakan panca indera penting setelah penglihatan dalam dunia komputer interaktif. Pemanfaatan nyata dari media suara adalah pada dunia multimedia.Kebanyakan manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hertz sampai 20 KHz, tetapi batas atas dan batas bawah biasanya 10 dipengaruhi oleh kesehatan dan umur seseorang. Suara pada kisaran 1000Hz – 4000Hz menyebabkan pendengaran menjadi lebih sensitif.

Sentuhan merupakan sarana interaksi yang menduduki urutan ketiga setelah penglihatan dan pendengaran. Bagi Orang buta sentuhan merupakan sarana interaksi yang penting selain suara (jika yang bersangkutan tidak tuli).




No comments:

Post a Comment